Kasih Sayang Allah Tiada Batasannya
Berusaha Memiliki Rasa
Kasih Sayang seperti Kasih Sayang Allah
Salah satu
bacaan dalam rangkaian dzikir Rotibul Athos yaitu
يَا لَطِيْفًا لَمْ يَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا فِيْمَانَزَلْ اِنَّكَ لَطِيْفٌ لَمْ تَزَلْ اُلْطُفْ
بِنَاوَ الْمُسْلِمِيْنَ
Kalimat tersebut
memiliki makna “ Wahai yang Maha
Pengasih yang tiada putus, kasihanilah kami dan orang-orang islam”. Pada lafadl tersebut menggunakan لَمْ يَزَلْ yang memiliki makna tidak akan hilang, tidak akan
berhenti.
Maksudnya bahwa Allah Swt. Memiliki rasa kasih sayang
yang sangat tinggi bagi semua makhluk ciptaannya, terlebih lagi kepada manusia.
Welas asih / kasih sayang Allah berbeda jauh dengan rasa kasih sayang yang
dimiliki oleh manusia, meskipun manusia yang dikasihi itu melakukan perbuatan
yang buruk, seperti halnya perusakan alam, berbuat maksiat, enggan ingat kepada
Allah Swt dan perkara-perkara yang dinilai tidak baik.
Salah satu perumpamaan
yang mudah perbedaan antara kasih sayang Allah dengan Manusia yaitu, semisal
fatah menemukan kucing yang bersih, dan menggemaskan ditengah jalan. Secara spontan
fatah yang secara naluriah itu memiliki rasa kasih sayang terhadap sesama
makhluk akan mengadopsi kucing itu dengan memberinya makanan dan menjaganya
dengan penuh kasih sayang. Namun satu hari setelah menemukan kucing itu dia
melihat kotoran si kucing yang berada di mana-mana seperti karpet, kursi bahkan kamar tidurnya secara spontan
dan pada saat itu dia tidak suka dengan kucing itu, bahkan mengusir dari
rumahnya.
Dari perumpamaan
di atas sudah terlihat bahwa rasa kasih sayang yang dimiliki manusia ada
batasannya terhadap sesuatu entah sesama manusia atau yang lainnya. Sudah tentu tiada tandingannya
kasih sayang Allah itu terhadap manusia. Seburuk-buruk tingkah laku manusia
terhadap tuhannya baik secara langsung atau tidak, Allah selalu welas asih
terhadap manusia dalam tingkah laku apapun dan khususnya lagi bagi orang-orang
mukmin dan muslim.
Sebagai hambanya
setidaknya kita berusaha memningkatkan rasa kasih sayang antar sesama, sehingga
dalam menjalani kehidupan akan tercipta keharmonisan, terlebih bagi yang sudah
berkeluarga. Kasih sayang menjadi salah satu kunci utama dalam menjalani
kehidupan di masa sekarang.
Sumber:
Mengutip dari ngaji sareng Gus Kharor dalam
Rutinan malam kamisan (pembacaan rotibul athos, maulid simtudduror dan ta’lim )
desa Masin kecamatan Warungasem kabupaten Batang.
0 Response to "Kasih Sayang Allah Tiada Batasannya"
Post a Comment