MENG-UPGRADE KUALITAS INTELEKTUAL
MENG-UPGRADE KUALITAS INTELEKTUAL
Intelektual yaitu sebutan untuk orang-orang yang
menguasai ilmu tertentu ataupun orang-orang yang cerdas. Dalam KBBI tertulis bahwa intelektual memiliki
arti cerdas,berakal, dan berpikiran jernih berdasarkan pengetahuan, mempunyai kecerdasan tinggi,
cendekiawan, serta totalitas pengertian atau kesadaran, terutama yg menyangkut
pemikiran dan pemahaman. Untuk mencapai pada ke intelektualitas memerlukan proses
yang tidak begitu singkat. Banyak hal yang harus ditempuh seseorang untuk
memeperolehnya. Perilaku sehari-hari yang dilakukan oleh setiap orang juga bisa
mempengaruhi dia terhadap pola pikirnya. Keadaan lingkungan sekitar baik
keluarga ataupun yang lain juga ikut andil dalam meningkatkan intelektual
seseorang.
Orang yang memiliki intelektual sangat jauh berbeda
dengan orang dengan non intelektual. Hal yang membedakan keduanya adalah
kemampuan kerangka berpikir yang bebas sebagai kebalikan dari kecenderungan
mengikuti pemikiran orang lain saja. Konsep bebas pada hal ini mencakup aspek
pengamatan yang cermat terhadap gejal yang terjadi pada suatu lingkungan dan
pemahaman mengenai beberapa sebab serta hubungannya dengan gejala yang lain dan
pada akhrinya dapat merumusakan kesimpulan yang nantinya dapat dikomunikasikan
dengan orang lain dengan Bahasa yang lebih jelas dan mudah dipahamai. Mendapatkan
konsep bebas berpikir perlu adanya usaha atau ikhtiar yang lama. Usaha yang
dilakukan sangat banyak untuk memperoleh pemahaman terhadap suatu ilmu
pengetahuan.
Pemahaman dapat didapatkan salah
satunya dengan mendengar. Salah satu ungkapan tokoh pembaharu Islam yaitu
Muhammad Abduh dia tidak memiliki hasil karya tulisnya. Karena menurutnya
uraian atau penjelasan yang disampaikan melalui lisan yang didengar oleh orang
itu prosentase memahaminya sekitar delapan puluh persen, sedangkan karya tulis
yang dibaca seseorang itu memiliki prosentase jauh lebih sedikit yaitu sekitar
dua puluh persen. Mendengar menjadi salah satu aspek yang dapat dijadikan untuk
ikhtiar seseorang meningkatkan intelektual dalam dirinya. Misalnya mendengarkan
ceramah atau pidato seseorang mengenai sebuah keilmuan yang disampaikan
olehnya.
Di Indonesia banyak sekali majelis
taklim atau tempat menuntut ilmu yang diselenggrakan oleh para ulama’ guna melakukan
pemberdayaan intelektualitas masyarakat. Dari majelis taklim seseorang bisa
mendapatkan pengetahuan baik berupa pengetahuan keagamaan maupun yang umum. Majelis
taklim menjadi sarana penting khususnya bagi masyarakat islam untuk mendapatkan
asupan intelektual sehingga memiliki wawasan beripikir yang tidak sempit. Hal
demikian juga menjadi salah satu ikhtiar sesorang untuk lebih tinggi kualitas
intelektualnya. Aspek-aspek yang terkandung dalam majelis taklim tidak hanya
menitikberatkan dalam mendengar saja tetapi disana juga diajarkan untuk membaca
sebuah referensi yang bisa dijadikannya pedoman dalam berpikir yang jauh lebih
luas.
Membaca merupakan aspek terpenting
dalam membentuk kerangka berpikir seseorang, Karena dengan membaca seseorang
akan memiliki wawasan dan pengetahuan yang banyak sehingga bisa memunculkan
sebuah pemikiran yang lebih luas.
Membaca menjadi hal yang wajib bagi setiap mahasiswa untuk mendapatkan
pengetahuan yang lebih dalam mengenai suatu ilmu tertentu. Adanya sebuah
tuntutan mahasiswa untuk membaca terkadang masih diabaikan oleh sebagian mahasiswa.
Menumbuhkan minat baca yang tinggi pada sesorang itu bukan sebuah hal yang
mudah dan bukan juga sesuatu yang sulit.
Membaca tidak hanya berlaku untuk
membaca sebuah karya atau buku, akan tetapi bisa mencakup beberapa aspek.
Memperhatikan keadaan atau lingkungan sekitar itu juga disebut membaca. Dalam
ilmu psikologi membaca juga memiliki peran dalam mengembangkan keilmuannya.
Orang yang sudah dikatakan psikolog itu juga memiliki keahlian membaca keadaan
jiwa seseorang. Hal itu sebelumnya juga dilakukan dengan membaca buku-buku
psikologi yang pada akhirnya bisa membaca keadaan jiwa seseorang melalui
memperhatikan orang yang ada di hadapannya.
Melihat hal tersebut dapat
dipahami bahwa dari membaca memengaruhi seseorang dalam memahami suatu ilmu pengetahuan.
Membaca juga dapat meningkatkan fungsi sel-sel dalam otak karena saat kita
membaca, secara tidak langsung kita diajak berfikir oleh penulis mengenai isi
pada lembaran kertas yang dibuatnya. Tidak hanya itu saja, manfaat membaca juga
dapat meningkatkan rasa empati pada diri sendiri dalam bersosialisasi. Begitu
banyak manfaat dari membaca khususnya untuk pengembangan intelektual diri.
Namun literasi di Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara. Artinya
apa? Bahwa kesadaran membaca di Indonesia masih sangat minim masyarakatnya.
Untuk menumbuhkan rasa cinta
membaca tentunya kita harus tahu terlebih dahulu kebutuhan dasar diri kita.
Kita harus tahu kekurangan apa saja yang terdapat dalam diri kita beserta
kelebihan apa yang kita miliki. Dengan begitu kita bisa menjawab pertanyaan
diri sendiri mengenai “penting tidak membaca buku?”. Dari sekian penjelasan
dapat disimpulkan bahwa budaya membaca merupakan hal yang penting terlebih bagi
para mahasiswa untuk menadapatkan sebuah pengetahuan yang lebih dalam sehingga
mampu memunculkan pemikiran yang luas. Dengan demikian ikhtiar yang dilakukan
untuk meningkatkan kulaitas intelekual pada diri seseorang akan tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Sarah Andrianti. 2012. Pendidikan Kristen Keseimbangan Antara Intelektualitas Dan
Spiritualitas.S
Andrianti-Jurnal Antusias. http://sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/antusias/article/view/32
Rakhmat,
J. 1991. Psikologi Komunikasi:Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Aria Wiratanul,
Deden Sumpenal, Aliyaudin. 2018. Peran Pemberdayaan Badan Pengelola Majelis
Taklim Dalam Meningkatkan Intelektualitas Masyarakat Islam. Tamkin: Jurnal
Pengembangan Masyarakat Islam. Vol 3. No. 1. Fakultas Dakwah dan Komunikasi,
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. https://
jurnal.fdk.uinsgd.ac.id/index.php/tamkin
M. Quraish
Shihab. 2006. Rasionalitas Al-Qur’an Studi Kritis atas Tafsir Al-Manar.
Jakarta: Lentera Hati.
0 Response to "MENG-UPGRADE KUALITAS INTELEKTUAL"
Post a Comment